SEJARAH SULAWESI TENGGARA
2 min readSulawesi Tenggara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan sejarah dan budaya. Sejarah wilayah ini meliputi era kerajaan-kerajaan tradisional, masa penjajahan, dan pembentukan provinsi modern.
- Era Kerajaan Tradisional : Sebelum kedatangan kolonial Eropa, Sulawesi Tenggara dihuni oleh beberapa kerajaan besar, seperti Kerajaan Buton dan Kerajaan Muna. Kerajaan Buton, yang berpusat di Pulau Buton, sangat terkenal karena peranannya sebagai pusat perdagangan maritim dan kekuatan politik. Pada abad ke-16, Buton bahkan menjadi Kesultanan yang berpengaruh di kawasan tersebut dan memiliki hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara, serta dengan bangsa Eropa.
- Masa Penjajahan : Dengan kedatangan penjajah Eropa, terutama Belanda, wilayah ini mulai terpengaruh oleh kekuatan asing. Belanda memperluas pengaruhnya di Sulawesi Tenggara dengan membangun pos-pos perdagangan dan menjalin aliansi dengan kerajaan-kerajaan lokal. Namun, wilayah ini tetap mempertahankan tradisi dan sistem pemerintahan adatnya meskipun berada di bawah kendali kolonial.
- Pembentukan Provinsi : Setelah Indonesia merdeka, Sulawesi Tenggara awalnya menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi. Seiring dengan perkembangan administrasi dan kebutuhan untuk manajemen wilayah yang lebih baik, Sulawesi Tenggara resmi menjadi provinsi tersendiri pada 27 April 1964. Sejak saat itu, provinsi ini terus berkembang dalam hal infrastruktur dan ekonomi, dengan fokus pada potensi sumber daya alam, seperti tambang nikel, dan sektor maritim.
Sulawesi Tenggara juga dikenal dengan keberagaman etnis dan budaya, termasuk masyarakat Tolaki, Muna, Buton, dan Bajo, yang memiliki tradisi dan adat istiadat yang kaya. Wilayah ini juga memiliki banyak situs sejarah, peninggalan budaya, dan tradisi seperti pencak silat Buton dan upacara adat Tolaki yang terus dilestarikan hingga kini.
Sumber : FOQ NEWS, – berdasarkan pengetahuan umum tentang sejarah Sulawesi Tenggara, yang tersedia dalam literatur sejarah Indonesia, termasuk referensi akademis, artikel budaya, dan dokumen tentang sejarah.